Harmonisasi Gurindam 12, Pepatah-Petitih Minang, Al Qur’an dan Hadis

Gambar Produk 1
Rp 60.000
Penulis: Satrio, MA DT. Nan Bakupiah dan Syaifullah, M.A
Tebal buku: 179 Halaman
Ukuran Buku: 15,5 x 23 cm
Di Provinsi Kepri, syair dan pantun benar-benar menjadi kebanggaan. Orang melayu memilih syair dan pantun dalam setiap acara-acara mereka, baik acara resmi ataupun dalam diskusi biasa. Setiap syair dan pantun mengungkapkan arti dan makna yang sangat mendalam, seperti tercermin dalam upacara berinai, berandam, mandi damai, dan acara adat budaya lainnya.

Melalui pantun orang Melayu Kepulauan Riau memberi arah, petunjuk, tuntunan dan bimbingan. Berbagai pengalaman disampaikan melalui pantun. Bahasa yang bermuatan perlambangan dan kiasan (metaforik) merupakan ciri khas orang Melayu. Ditetapkannya sebagai Warisan Dunia oleh Unesco, Provinsi Kepulauan Riau semakin berkomitmen menjadikan pantun sebagai jati diri Masyarakat Kepri.

Syair di dalam Gurindam 12 dan pantun di dalam Pepatah petitih Minang tentunya menjadi topik yang menarik dalam buku ini. Keduanya memegang peranan penting karena bentuk sastra ini lazim mengandung nilai-nilai nasihat dan tunjuk ajar yang kental dan bernas. Di dalam buku ini, tersaji ayat-ayat Al-Qur’an, Hadits dan hasil kajian dari berbagai buku terutama tulisan Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya’Ulumuddin, kemudian dilihat kandungannya di dalam Syair Gurindam 12 karya Raja Ali Haji dan Pantun (khususnya Pepatah-petitih negeri minang).

Buku ini menjadi penting bagi Masyarakat Provinsi Kepri karena memang masih minimnya buku tentang harmonisasi syair dan pantun, antara Gurindam 12 dan Pepatah Petitih Minang. Oleh karena itu, atas nama Pemerintah Provinsi Kepri, memberikan aprisiasi yang setinggi-tingginya kepada suadara Satrio dan Syaifullah yang telah berhasil Menyusun buku mahakarya ini.

ORDER VIA CHAT

Produk : Harmonisasi Gurindam 12, Pepatah-Petitih Minang, Al Qur’an dan Hadis

Harga :

https://www.semestaaksara.id/2024/04/Harmonisasi%20Gurindam%2012.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Diskusi